Rabu, 07 Desember 2016

contoh Refleksi Pembelajaran dan Tindaklanjutnya melalui PTK


 
Nama Peserta                   : Neulis Kuspiati
Instansi                                : SDN Sudalarang 2


1.      Identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang Saya hadapi.
Identifikasi masalah-masalah pembelajaran
Perencanaan
1.       Menyusun skenario pembelajaran
2.       Meminta bantuan teman sejawat untuk mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran
3.       Menyajikan materi pelajaran dengan langkah-langkah terfokus kepada aspek-aspek yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran
4.       Mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
5.       Melakukan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan.
Pelaksanaan
1.       Tahapan pelaksanan untuk pembelajaran IPA berdasarakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada upaya-upaya guru untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan yaitu dengan melaksanakan perbaikan yang berulang-ulang. Tindakan perbaikan ini dilakukan dalam 2 siklus .
Hasil Pembelajaran
Dari hasil analisis dan pengolahan data hasil evaluasi maka program perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Sudalarang 2 UPTD Pendidikan Dasar Kecamatan Sukawening Kab Garut untuk mata pelajaran IPA dengan indikator mendeskripsikan energi listrik menjadi energi lain ternyata memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan respon siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung sangat antusias serta aktifitas belajar siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat dari persenatasi perolehan nila yang dicapai siswa pada siklus 1 dan 2 pada pelajaran IPA menunjukkan hasil sangat memuaskan yaitu pasa siklus 1 73% dan pada sillus 2 83%


2.      Refleksi aktifitas pembelajaran
Aktifitas pembelajaran : Mendemonstraasikan perubahan energi listrik menjadi energi lain
Tanggal                                : Agustus sampai dengan Oktober

Pokok-Pokok Hasil Refleksi
Perencanaan
1.       Menyiapkan alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran
2.       Menyiapkan soal-soal yangaan diberikan padda siswa
3.       Menyiapkan catatan harian siswa
Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan untuk IPA berdasarkan peneliltian tindakan kelas yang difokuskan pada upaya guru untuk meningkatkn penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan  yaitu dengan melaksanakan perbaikan yang berulang-ulang. Tindakan perbaikan ini dilakukan dalam 2 siklus.
Hasil Pembelajaran
Dari hasil analisis dna pengolahan data hasil evaluasi maka program perbaikan pembelajaran yangbdilaksanakan di kelas VI SDN Sudalarang 2 untuk mata pelajaran IPA dengan indikator mendeskripsikan energi listrik menjadi energi yang lain ternyata memberikan hasil positif  dalam meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan respoin siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsug sangat antusias belajara siswa meningkat. Maka dapat disimpulkan.
1.        penggunaan alat peraga yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan tujuan pembelajaran dan menghilangkan verbalisme
2.       Penggunaan berupa soal latihan secara kontinyu dimulai dari latihan yang mudah dan sederhana ke hal yang sedang dan sukar , yang kongkrit ke yang abstrak  dapat membuat siswa termotivasi dan merasa tertantang untuk menguasai materi pelajaran
3.       Penggunaan metode yang bervariasi dapat meningkatkan aktivitas dan kegaiahan siswa dama menerima pelajaran.
4.       Pemberian penguatan berupa pujian, riward, hadiah sederhana dapat membangkitkan semangat siswa untuk bersaing sehat dengan temannya.


3.       Identifikasi masalah pembelajaran Saya yang penyelesaiannya dapat dilakukan melalui PTK:
Melihat kondisi lapangan kelas vi semester I di SDN Sudalarang 2 melalui pengamatan langsung terlihat kurang terlibatnya siswa dalam pembelajaran IPA terutama pada materi “energi listrik menjadi energi lain”
4.       Tindakan pemecahan untuk mengatasi masalah yang Saya pilih:
Melakukan penelitian guna mengkaji peningkatan hasil belajar siswa dengan cara mendemonstrasikan perubahan  energi listrik menjadi energi lain
5.       Berdasarkan masalah yang Saya pilih pada poin 3 dan pilihan tindakan yang Saya pilih pada poin 4 di atas, maka:
·         Judul penelitian tindakan kelas Saya:
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Perubahan Energi Listrik Menggunakan Metode Demonstrasi
·         Masalah yang akan Saya pecahkan melalui Penelitian Tindakan Kelas:
Cara meningkatkan kemampuan dan penguasaan siswa dalam melakukan percobaan perpindahan dan perubahan energi listrik
·         Tindakan yang akan Saya terapkan dalam memecahkan masalah: mendemonstrasikan cara tentang perpindahan energi llistrik menjadi energi lain
·         Rumusan masalah yang sesuai untuk penelitian tindakan kelas Saya:
Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas , maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana meningkatkan kemampuan dan penguasaan siswa dalam melakukan percobaan perpindahan dan perubahan energi listrik?
·         Tujuan dan manfaat yang akan Saya dapatkan dari penelitian tindakan kelas Saya:
Sebagai kegiatan pengembangan propesi pendidik guna menambah pengalaman dalam melaksanakan tugas di masa depan
·         Kajian yang akan Saya tuliskan dalam kajian pustakaadalah tentang:
Paradigma pembelajaran yang lama adalah guru memebrikam pengetahuan kepada siswa yang pasif , guru hanya menerangkan apa yang diketahuinya.
·         Hipotesis tindakan Saya adalah: berdasarkan kajian teoritis yang ada, maka
·         Waktu rencana pelaksanaan penelitian : 3 bulan yang dimulai pada bulan agustus sampai dengan oktober 2016
·         Tempat rencana pelaksanaan penelitian : SDN Sudalarang 2
·         Subjek penelitian Saya adalah :Siswa kelas VI SDN Sudalarang 2 dengan jumlah siswa 16 orang terdiri dari 9 orang laki-laki, 7 orang perempuan
·         Desain penelitian tindakan kelas Saya : ……………………………………………………………………….
·         Penjelasan teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas Saya :
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan peneliti yaitu selama proses belajar mengajar berlangsung aktivitas siswa terus dicermati
·         Penjelasan instrument penelitian tindakan kelas Saya : instrument yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah
1.       Dokumen observasi tindakan berupa catatan tes
2.       Sumber informasi lain adalah kolabolator
3.       Lembar tes berupa soal yang dgunakan untuk melihat penguasan konsep-konsep materi pembelajaran tentang perubahan energi listrik menjadi energi lain yang sudah diajarkan
·         Penjelasan teknis analisis data yang akan lakukan dalam penelitian tindakan kelas Saya : data hasil observasi keaktifan belajar siswa dianalisis deskriptif sederhana dengan menghitung presentase peningkatan motivasi siswa dalam kegiatan belajara mengajar di kelas

Selasa, 06 Desember 2016

Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar

Pembelajaran tematik adalah sebuah pembelajaran yang dikemas ke dalam bentuk tema yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang disajikan dalam satu wadah yang terpadu. pembelajaran tematik merupakan salah satu dari model-model pembelajaran yang dipadukan/terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang menekankan siswa, baik secara individual maupun secara kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. sehingga dalam kegiatan pembelajaran, siswa secara aktif diarahkan untuk terlibat. Hal inilah yang mendasari terbentuknya pembelajaran tematik dan menghilangkan serta menolak proses latihan/hafalan (driil), dan monoton, sebagai dasar untuk menanamkan dan membentuk pengetahuan dan struktur intelektual pada anak sekolah dasar secara holistik.
Dalam pembelajaran tematik ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang berkaitan. Dengan pembelajaran tematik ini, sekiranya dapat memberikan keuntungan bagi siswa maupun bagi guru sendiri, yaitu : (1) siswa lebih memusatkan perhatiannya pada suatu tema tertentu, (2) siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam tema yang sama, (3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, (4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, (5) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran disajikan secara terpadu, sehingga materi dapat dipersiapkan sekaligus dan dapat diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, (6) siswa lebih bergairah belajar atau termotivasi, dan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata. Dari ke-6 keunggulan model ini maka dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran tematik dapat mengatasi kejenuhan pada siswa saat mengikuti kegiatan pealajaran.
Selain memiliki beberapa keuntungan seperti yang dipaparkan di atas, model pembelajaran tematik ini juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : (1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tahap perkembangan dan kebutuhan anak sekolah dasar, (2) kegiatan belajar memberi kesan yang bermakna, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat, (3) mengembangkan keterampilan sosial pada siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, berbudi pekerti dan dapat menerima masukan dan tanggapan dengan sopan dari orang lain tanpa minder atau malu, (4) pelaksanaan pembelajaran bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, (5)  mengembangkan keterampilan berpikir siswa, (6) kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada permasalahan yang sering dijumpai siswa dalam lingkungannya.
Oleh karena itu, dari keunggulan-keunggulan yang disebutkan di atas, pembelajaran tematik sangat penting untuk diterapkan di Sekolah Dasar. mengapa demikian? karena pembelajaran ini memiliki banyak nilai dan manfaat, yang diantaranya adalah : (1) penggabungan beberapa kompetensi dasar dan indikator dapat terjadi tumpang tindih materi sehingga dapat dikurangi dan bahkan dapat dihilangkan, (2) isi/materi pelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, sehingga siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang lebih bermakna, (3) siswa lebih fokus dan tidak terpecah-pecah, karena materi yang disajikan lebih terpadu, sehingga penguasaan materi pelajaran akan semakin baik dan meningkat, (4) memperkaya transfer belajar (transfer of learning) siswa, karena isi pelajaran diterapkan dari dunia nyata di sekitar kehidupan siswa.

Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar



1.       Refleksi pembelajaran Saya yang berfokus pada hasil belajar siswa! (Boleh ranah sikap, pengetahuan, atau keterampilan).
·         Sikap
Salah satu cara pengembangan sikap dan keterampilan pada siswa sekolah dasar adalah dengan menciptakan suasana kelas dan sekolah yang mendukung secara optimal. Kelas merupakan pola-pola hubungan uang dikembangkan dalam proses interaksi atau aktivitas kelas yang menyangkut suasana sosioemosional yang berkembang dan dialami oleh anggota kelas, khususnya para siswa disaat mengikuti kegiatan pembelajaran. Pola hubungan yang diciptakan guru di kelas akan sangat menentukan suasana interaksi yang dialami siswa.
2.       Satu temuan paling menarik  yang Saya peroleh dari refleksi tersebut yang perlu dan penting dikomunikasikan ke orang lain melalui forum ilmiah tertentu.
Yang perlu saya komunikasikan dalam kontek “ sikap” disini, banyak sekali, karena sikap dari siswa tentunya berbeda-beda.

3.       Masalah tersebut Saya anggap menarik dan perlu dikomunikasikan ke orang lain, karena:
Karena menurut saya perlu dikomunikasikan kepada orang lain tentang permasalahan sikap yang mungkin banyak menjadi masalah terhadap pembelajaran di kelas. Contohnya, terdapat pada siswa yang mempunyai sikap sopan dan mau membantu. Sesuatu yang menarik bagi guru, sehingga perlu dikomunikasikan kepada orang lain.

4.       Untuk mendukung Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)masalah tersebut dapat dikomunikasikan dalam bentuk:
Dalam bentuk lisan , contohnya adalah apabila kita bisa dikomunikasikan dengan lisan mungkin akan menjadi efektif karena melalui lisan kita bisa dengan leluasa memberikan statement dengan baik. Setelah itu untuk mendukung PKB yang kita perlukan adalah penilaian sikap dariipada siswa tersebut dengan membuat penilaian sikap pada buku nilai.